Akira Continental Fever: Komedi bisa mengubah suasana hati sedih menjadi ceria
Akira Continental Fever adalah salah satu anggota yang tergabung dalam proyek Sumimasu Asia Geinin (kini namanya menjadi Y-Boyz Project) yang dikirim Yoshimoto Kogyo ke Indonesia untuk memperkenalkan komedi Jepang di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia. Lawakan khasnya yaitu memadukan sulap dan komedi.
Mau tahu lebih lanjut mengenai Akira Continental Fever? Yuk kita simak wawancara yang dilakukan Doki-Doki Station menjelang acara Yoshimoto Comedy Party berikut ini:
Bagaimana asal mula Anda menggunakan nama Akira Continental Fever?
Sebenarnya nama itu muncul secara spontan dan tidak ada arti yang mendalam. Jadi ketika saya memikirkan nama, kata Akira, Continental, dan Fever itu muncul secara spontan. Dulu saya menggunakan nama Akira saja, tapi ketika diganti menjadi Akira Continental Fever, tawaran pekerjaan semakin banyak, jadi saya rasa nama itu membawa keberuntungan.
Bagaimana awal mula Anda tertarik menjadi seorang komedian?
Awal mula ya… Umur saya sekarang 34 tahun, enam tahun lalu saat saya berumur 28 tahun, selama 28 tahun itu saya tidak pernah memiliki keinginan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Yang terpikir paling hanya ingin kerja yang memberikan penghasilan besar. Bila bicara soal pekerjaan yang ingin saya lakukan tanpa memikirkan berapa penghasilannya, jawabannya adalah komedian. Ketika sedang merasa sedih dan susah hati, saya menonton TV dan melihat acara komedi, dari sana saya merasa para komedian dapat menghibur saya. Memang komedi tidak dapat mengubah hidup, tapi dapat mengubah suasana hati menjadi ceria. Jadi saya rasa komedian adalah pekerjaan yang sangat hebat. Saya sendiri sangat suka membuat orang lain tertawa, misalnya saat akan kumpul dengan teman-teman, sebelum pergi saya selalu berpikir mau bercerita apa ya supaya bisa membuat teman-teman tertawa. Jadi saya ingin bekerja dengan melakukan apa yang saya sukai.
Mengapa Anda memilih negara Indonesia dalam proyek Sumimasu Asia Geinin?
Waktu itu pilihannya ada Indonesia, Taiwan, Malaysia, dll total ada 5 negara. Watu itu kebetulan tiga tahun lalu ada tiga orang senpai (senior) saya tinggal di Jakarta, Indonesia. Mereka semua salaryman (pekerja kantoran), dan semuanya berkata tinggal di Jakarta sangat tidak praktis, tidak ada infrastruktur, macet, lingkungan dan kebersihannya juga tidak terjaga, sehingga membuat kesehatan menurun. Tapi, mereka malah suka dengan Jakarta dan tidak ingin kembali ke Jepang. Saat saya tanya kenapa bisa suka Jakarta, mereka jawab orang-orang Indonesia ramah dan baik hati. Katanya lagi orang-orang di negara tetangga Indonesia seperti Singapura dan Malaysia tidak memiliki kehangatan seperti orang Indonesia. Apalagi sejarah juga mengatakan persahabatan Indonesia-Jepang sudah lama terjalin. Jadi saya ingin memastikan secara langsung dan memilih datang ke Indonesia. Komedi Jepang di Indonesia belum populer, dan melihat sejarah Jepang dengan Indonesia, setidaknya saya ingin memberikan sedikit balas budi pada Indonesia, sehingga memilih negara Indonesia.
Sejak pertama kali datang ke Indonesia, apa yang Anda suka dari Indonesia?
Saya suka Monas, Kota Tua, dan sudah pergi ke berbagai tempat termasuk ke Pulau Bali. Yang terakhir waktu ke Mesjid Istiqlal, saya sangat terkejut. Sejak ke Indonesia saya banyak belajar mengenai budaya Indonesia, lalu saya pergi melihat langsung sholat Jumat di sana. Saya sangat terkesan dengan keseriusan dan kepercayaan agama mereka. Sholat Jumat di mesjid benar-benar membuat saya terkejut.
Dari manakah ide Anda membuat lawakan?
Idenya dari banyak berteman dan berkumpul besama, lalu mengamati pola kehidupan sehari-hari mereka. Biasanya lewat percakapan saya jadi tahu mereka suka apa. Di Indonesia perbedaan gender antar pria dan wanita agak ketat bukan? Tapi saya baru sadar di Indonesia juga ternyata pria dan wanita sama-sama suka shimoneta (komedi mesum). Jadi saya membuat lawakan dengan memasukkan percakapan dari teman-teman. Saya tidak bisa membuat lawakan dengan lawakan cara Jepang. Saya melihat dari kebiasaan hidup orang-orang di sini jadi bisa tahu apa lawakan yang bisa membuat mereka tertawa.
Siapa komedian yang menjadi inspirasi Anda?
COWCOW-san. Apalagi hari ini bisa berdiri di panggung yang sama dengan mereka. COWCOW-san lah yang membuka jalan untuk saya memperkenalkan komedi Jepang di Indonesia. Saya mendapat banyak dorongan dari mereka. Sebagai bagian dari Yoshimoto Kogyo, bisa beraktifitas di luar Jepang tanpa menggunakan bahasa Jepang adalah suatu hal yang luar biasa buat saya.
Bagaimana antusias Anda dalam penampilan di Yoshimoto Comedy Party?
Saya sudah berada di Indonesia selama 7 bulan, dan hari ini saya akan mengerahkan seluruh kemampuan saya. Selama ini lawakan saya sudah diterima, jadi hari ini saya akan membuat orang-orang tertawa tanpa gagal. Saya ingin jadi yang terbaik membuat orang tertawa, mungkin melebihi COWCOW-san. (tertawa)
Karena kami (Y-Boyz) tinggal di Indonesia, kami akan terus belajar membuat lawakan.
© Doki-Doki Station