Pick-Up Topics Travel & Culture

Jangan melakukan ini di Jepang

Keunikan budaya dan tata krama yang dimiliki Jepang membuat negara ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit yang banyak dikunjungi oleh turis dari berbagai belahan dunia. Sama seperti negara-negara pada umumnya, Jepang memiliki peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap orang yang masuk ke negara ini. Salah-salah kunjungan kamu malah jadi kacau dan harus berurusan dengan pihak kepolisian Jepang karena hal yang mungkin tidak disadari.

Berikut hal-hal yang jangan dilakukan di Jepang dan mudah kamu hindari:

1. Khususnya buat para perokok, jangan merokok di jalan.

Meskipun Jepang adalah negara yang relatif toleran dalam hal rokok, merokok di jalanan adalah hal yang dilarang. Perhatian ekstra harus diberikan khususnya di Kyoto, karena ada denda yang tinggi jika kedapatan merokok di area tertentu di kota tersebut. Pada umumnya kota-kota di Jepang selalu menyediakan area khusus merokok yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin merokok tanpa mengganggu orang lain yang tidak merokok. Jika kamu tidak dapat menemukannya, jangan malu untuk bertanya. Ada banyak bar yang memungkinkan kamu untuk merokok di dalamnya, tetapi pastikan dulu tidak akan ada masalah sebelum kamu menyalakan rokokmu dengan menanyakannya terlebih dahulu ke orang yang bertugas di bar tersebut.

2. Hati-hati saat membawa obat-obatan ke Jepang.

Jepang adalah negara yang sangat keras terhadap obat-obatan. Secara hukum, kamu dapat membawa persediaan obat pribadi untuk satu bulan ke Jepang, hanya jika obat tersebut tidak berada di bawah larangan atau dalam daftar kontrol hukum Jepang. Narkoba seperti Metamfetamin dilarang dibawa ke dalam negeri. Ganja ilegal di Jepang meskipun beberapa jenis ganja legal di beberapa negara. Hal ini yaang seringkali membuat turis yang membawa ganja harus menghabiskan waktu mereka di balik jeruji besi. Obat jenis Oxycodone (opioid) juga bisa membuat kamu dipenjara jika ditemukan tanpa ijin atau resep dokter.

Jika obat yang dibawa adalah obat penggunaan luar seperti salep atau kosmetik maka ada batas jumlah yang boleh dibawa, dan jika itu adalah kit injeksi otomatis maka batasnya hanya boleh satu. Jika jumlahnya melebihi batas ini, kamu harus mengajukan permohonan sertifikat yang disebut “yakkan shoumei” yang memungkinkan kamu membawa lebih banyak obat, tetapi tidak dalam jumlah berlebihan seperti satu tas penuh obat. Pastikan untuk memastikan terlebih dahulu obat yagn mau dibawa apakah aman jika dibawa ke Jepang dan delalu ingat untuk membawa resep kamu bersama dengan sertifikat jika membawa obat khusus.

Related posts