Pick-Up Topics

Interview dengan Kapi dan Miyabi (Shumijin)

Nama Kapi dan Miyabi sebagai dua orang cosplayer muda yang tergabung dalam proyek Shumijin (sebelumnya Cospi Project), mulai menjadi sorotan di dunia cosplayer Jepang. Keduanya terpilih setelah melalui audisi yang cukup ketat, karena mereka memliki tugas yang membutuhkan tanggung jawab dan kontribusi yang kuat untuk memperkenalkan pop culture Jepang ke seluruh dunia.

Di bawah naungan BS Nitere, setelah debut di Tokyo Game Show 2019, mereka berdua mulai sering muncul di berbagai acara pop culture yang diadakan di sekitar Tokyo. Yang menarik dari mereka berdua karena karakteristik yang dimiliki masing-masing. Kapi yang memiliki darah Indonesia dan Jepang adalah cosplayer muda yang sangat menyukai aksi karena dirinya memiliki prestasi lain sebagai atlit junior pencak silat dari Jepang dan sudah beberapa kali memenangkan medali emas. Sedangkan Miyabi memiliki wajah yang maskulin sehingga cocok untuk cosplay karakter-karakter pria ganteng selain memiliki hobi basket dan sedang belajar menjadi seiyuu yang kini sedang belajar di sekolah yang berhubungan dengan anime.

Profil Kapi dan Miyabi: https://cospy-project.com/
Profil Shumijin (BS Nitere): https://www.bs4.jp/shumijin/

 

Doki Doki Station berkesempatan untuk mewawancarai mereka berdua secara langsung untuk mencari tahu lebih banyak mengenai kepribadian mereka dan apa yang mereka harapkan ke depannya sebagai tim.

Doki Doki: “Halo, saya dari Doki Doki Station yang berhubungan dengan pop culture Jepang. Senang bertemu kalian. Silahkan memperkenalkan diri kepada mereka yang ingin tahu lebih banyak tentang kalian”.

Kapi: “Nama saya Kapi. Saya baru berusia 16 tahun. Ayah saya orang Indonesia, saya selalu tinggal di Jepang tapi pernah ke Indonesia”.

Doki Doki: “Bisa Bahasa Indonesia ya?”.

Kapi: “Sedikit. Sekarang masih belajar”.

Miyabi: “Nama saya Miyabi. Baru-baru ini memulai jadi cosplayer. Usia saya umur 18 tahun murid sekolah kejuruan. Baru 4 bulan menjadi cosplayer, masih pemula di dunia anime dan manga, dan sedang belajar”.

Doki Doki: “Bisakah kalian menceritakan tentang pengalaman kalian sebagai cosplayer”.

Kapi: “Saya pernah cosplay dari umur 5 tahun, sejak itu sudah setahun yang lalu saya pertama kali datang ke event”.

Miyabi: “Pernah cosplay di Halloween atau bersama teman-teman waktu sekolah menengah membuat kehebohan, tetapi saya baru mulai serius baru 4 bulan dari pada bulan Mei”.

Doki Doki: “Bagaimana kalian menjadi cosplayer?”.

Kapi: “Ini karena saya ingin melihat karakter favorit saya dalam kehidupan nyata, dan saya pikir akan sulit bagi saya untuk menemukannya dari orang yang melakukannya, karena itu saya lakukan sendiri”.

Miyabi: “Sekolah saya saat ini adalah sekolah yang berhubungan dengan anime. Teman bilang cobalah. Teman saya itu sepertinya sudah melakukannya sejak sekolah menengah. Karena teman saya mengatakan wajah saya keren walaupun di saat normal, maka cobalah…adalah awal bercosplay”.

Doki Doki: “Cosplayer saat ini menjadi sangat terkenal di seluruh dunia. Apakah ada kesan atau pendapat mengenai hal ini?”.

Kapi: “Ada begitu banyak cara orang untuk menikmatinya, kata cosplay sendiri memiliki genre yang sangat beragam, bahkan tidak bisa menggabungkan semuanya”.

Miyabi: “Daripada cosplay, saya pikir anime dan manga yang bisa melampaui batas negara (Jepang) adalah hal yang baik”.

Doki Doki: “Apakah suka anime?”.

Kapi: “Suka”.

Doki Doki: “Tolong sebutkan anime yang paling disukai”.

Kapi: “Saya tidak bisa fokus pada satu saja”.

Doki Doki: “Kalau begitu boleh 3 deh”.

Kapi: “Apakah boleh 3 orang mangaka?”.

Doki Doki: “Boleh”.

Kapi: “Yang pertama, Rumiko Takahashi-sensei, yang membuat Ranma dan Urusei Yatsura. Lalu Hiroya Oku-sensei yang menggambar GANTZ dan Inuyashiki. Lalu satu lagi adalah Hirohiko Araki-sensei, pembuat Jojo…”.

Doki Doki: “Ooo Jojo…..saya juga suka”.

Kapi: “Ee…Nanti kita ngobrol”.

Doki Doki: “Karakter yang paling disukai dari sana? Boleh 3 orang”.

Kapi: “Kalau dari Ranma saya suka Shampoo-chan, dari GANTZ suka Reika-chan, dari Jojo saya suka Bucchiarati”.

Miyabi: “Saya menyukai manga Magi karya Shinobu Ohtaka-sensei. Saya banyak menyukai manga dan karena sangat suka gambaran sensei, saya lihat manga nya lalu seri TV anime nya juga dimulai, jadi menyukai anime Magi. Di sana saya menyukai Judar dan juga cosplay sebagai dirinya”.

Doki Doki: “Apa yang dicari sebagai cosplayer?”.

Kapi: “Tentu saja kualitas itu penting, tetapi bagaimanapun juga penting untuk mewujudkan karakter itu menjadi nyata, dari gerakan hingga cara berbicaranya”.

Doki Doki: “Sebagai seorang cosplayer apakah ada tujuan di masa depan seperti mengikuti kompetisi tingkat dunia?”.

Kapi: “Pada dasarnya, saya meyukai aksi, jadi saya berharap bisa melakukan performa yang menyenangkan dengan aksi yang saya kuasai dan cosplay”.

Miyabi: “Kualitas tentu saja, kebanyakan cosplay karena menyukai charakter atau sebuah karya, sehingga cosplay untuk kecintaanya itu. Adanya hal seperti ini, ada anime seperti itu, sehingga banyak belajar mengenai anime, hal seperti ini adalah penting untuk diketahui banyak orang”.

Doki Doki: “Ada hobi lain selain cosplay?”.

Kapi: “Silat.”

Doki Doki: “Silat?!”.

Kapi: “Saya atlit junior perwakilan dari Jepang. Karena saya suka silat, saya suka aksi dan olahraga, oleh karena itu berpikir ingin bergerak seperti itu dengan karakter dari anime yang saya sukai”.

Miyabi: “Saya bermain basket dari sekolah dasar. Sampai kelas 3 sekolah menengah atas terus bermain, karena suka jadi saya masih terus bermain (basket)”.

Doki Doki: “Suka basket ya. Pada dasarnya suka olahraga ya”.

Miyabi: “Saya suka olahraga, tapi banyak yang tidak bisanya, hanya basket yang saya bisa”.

Doki Doki: “Sudah berapa tahun bermain basket?”.

Miyaki: “Dari sekolah dasar berarti sudah 11 tahun. Lebih dari setengah hidup hingga kini diisi basket. Meskipun bisa basket, kalau yang lain ada bagian yang saya tidak menyukainya”.

Doki Doki: “Kenapa menyukai basket?”.

Miyabi: “Awalnya tidak suka, selama bermain saya merasakan persahabatan dan kepercyaan dari teman-teman selain dari segi olahraga itu sendiri menyenangkan, perlunya taktik. Kalau dilihat sekilas tampak seperti permainan yang mudah, tapi sebenarnya butuh pemikiran dan taktik, karena itu sangat menyenangkan dan menjadi suka”.

Doki Doki: “Suka video game? Game apa yang paling sering dimainkan?”.

Kapi: “Saya sudah memainkan Idol Master Cinderella Girl Starlight Stage selama kurang lebih 3 tahun”.

Miyabi: “Mungkin game yang sudah agak lama. Oide yo Doubutsu no Mori di Nintendo DS. Saya sangat suka. Saya dapat mesin game diturunkan dari ayah saya, sejak itu saya terus memainkannya”.

Kapi: “Masih punya?”.

Miyabi: “Masih punya”.

Kapi: “Mari kita berkomunikasi nanti”.

Miyabi: “Masih jalan tidak ya? Belakangan ini dalam mode jarang dimainkan”.

Miyabi: “Nama juga menggunakan nama karakter anime saat bermain. Seperti karena senang Magi, pakai nama Magibura”.

Kapi: “Saya menggunakan warna bendera Indonesia sebagai warna bendera saya”.

Doki Doki: “Apakah ada karakter game yang ingin kalian cosplay?”.

Kapi: “Saya ingin cosplay jadi idol. Tapi karena saya suka aksi, saya ingin menjadi karakter yang bisa membawa pedang atau senjata besar”.

Miyabi: “Ingin cosplay jadi Peach atau putri. Lalu saya sangat suka Koopa”.

Doki Doki: “Bagaimana rasanya terpilih di pemilihan acara ini?”.

Kapi: “Karena saya suka cosplay, jadi saya merasa terhormat mendapat kesempatan untuk bisa memperlihatkan cosplay kesukaan saya ke banyak orang”.

Doki Doki: “Apa yang akan kamu lakukan sekarang?”.

Kapi: “Saya ingin mencoba berbagai genre game, dari situ semakin memperluas genre dan bisa cosplay bermacam-macam”.

Miyabi: “Saya merasa sangat terhormat memiliki banyak kesempatan bagi pemula untuk belajar anime, manga, dan permainan, saya ingin belajar lebih banyak dan lebih banyak lagi”.

Doki Doki: “Miyabi san, ada informasi yang mengatakan kalau anda hingga kini sedang belajar menjadi seiyuu, siapakah seiyuu favorit Anda?”.

Miyabi: “Seiyuu kesukaan saya adalah Yoshino Nanjo, kalau yang pria, saya suka Shinichiro Kamio”.

Doki Doki: “Apa yang membuatmu menyukai mereka?”.

Miyabi: “Alasannya dari anime, karena suka karakter Eli Ayase yang diisi suara oleh Yoshino Nanjo, setelah tahu lebih banyak mengenai Yoshino Nanjo, menjadi lebih tertarik karena ternyata tempat lahirnya di prefektur Shizuoka sama seperti saya. Sejak itu jadi banyak menonton, pintar menyanyi juga. Saya berpikir orang yang lahir dari prefektur yang sama ternyata orang hebat”.

Doki Doki: “Di Indonesia, ada banyak yang ingin menjadi seiyuu, apa rintangan tertinggi ketika ingin menjadi pengisi suara?”.

Miyabi: “Cadel adalah salah satunya, ada sedikit aksen tergantung dari mana daerah kelahiran. Sangat sulit untuk kembali ke bahasa standar”.

Doki Doki: “Jadi Kapi kan sekarang senang silat ya sekarang. Kalau sekarang untuk di silat ini prestasi apa yang pernah didapat?”.

Kapi: “Kalau tahun kemaren sudah dapat medali emas, di tahun tahun kemarin juga dapat emas, jadi dua kali. Terima kasih”.

Doki Doki: “Miyabi-san. Apa pendapat Anda tentang Indonesia? Negara seperti apa yang dibayangkan dengan mendengarkan bahasa Indonesia?”.

Miyabi: “Saya tidak bisa mengatakan apa-apa tentang karena kurangnya pengetahuan saya, tetapi saya hanya bisa mengatakan bahwa itu adalah negara Asia. Selama audisi Kapi-chan, saya sangat tertarik melihat silat”.

Kapi: “Saya bermain silat saat audisi”.

Doki Doki: “Bagaimana kegiatan kalian selanjutnya sebagai unit?”.

Kapi: “Sekarang daripada disebut unit, lebih kepada member yang bersama-sama dalam proyek yang sama”.

Miyabi: “Melakukan yang terbaik bersama dan membuat proyek ini sukses”.

Kapi: “Genre yang dilakukan sedikit berbeda. Yang ini lebih pada seiyuu dan saya lebih ke yang bergerak. Karena dua orang berbeda bersama-sama, kami dapat menunjukkan lebih banyak hal yang berbeda”.

Doki Doki: “Apa rencana untuk acara kalian di masa depan?”.

Miyabi: “Saya akan melakukan lebih dan lebih banyak lagi apa yang ingin kita lakukan. Saya belum pernah membuat kostum dari awal, jadi saya ingin memulai dari awal”.

Doki Doki: “Silahkan kalian beritahu kami tentang proyek ini”.

Miyabi: “Kami berdua terpilih dari audisi untuk lebih mengembangkan dan menyebarkan budaya pop Jepang, saya ingin melakukan yang terbaik agar semua orang bisa mengenal lebih banyak”.

Kapi: “Saya akan melakukan yang terbaik untuk membagikannya dengan semua orang dengan lebih menyenangkan”.

Kapi & Miyabi: “Mohon bantuannya”.

Doki Doki: “Ya itu tadi Kapi san dan Miyabi san. Pertanyaan tadi merupakan pertanyaan terakhir yang akan mengakhiri interview saya dengan mereka berdua kali ini”.

Kapi & MIyabi: “Terima kasih”.

 

Versi lengkap video interview (subtitle bahasa Indonesia dan Jepang)

 

Related posts