Semarak budaya pop dan tradisional Jepang di Ennichisai 2016
Kawasan Blok M di Jakarta pada tanggal 14-15 Mei kemarin tumpah ruah dengan kerumunan puluhan ribu para penggemar Jepang yang ingin menyaksikan acara festival Jepang tahunan, Ennichisai 2016. Tahun ini merupakan penyelenggaraan Ennichisai yang ke-7, dan tema yang diambil adalah Miracle – Power of Love.
Selama dua hari penyelenggaraan Ennichisai, sepanjang jalan di kawasan Blok M berjejer stand-stand yang menjual berbagai makanan minuman khas Jepang seperti takoyaki, gyudon, taiyaki, okonomiyaki, ramen, hingga es krim gelato dari Hokkaido. Selain itu ada juga stand yang menjual pernak pernik dari Jepang, hingga stand permainan berhadiah.
Sesuai tema Miracle – Power of Love, Ennichisai tahun ini memajang papan Love Board di tiga lokasi, yang dipakai sebagai sarana bagi para pengunjung untuk menuliskan pesan cinta pada orang terkasih di atas stiker berbentuk hati yang bisa dibeli seharga Rp 10.000 perbuah. Penjualan stiker itu sendiri akan dikumpulkan dan didonasikan untuk korban gempa di Kumamoto – Jepang beberapa waktu lalu.
Seperti tahun sebelumnya, Ennichisai menghadirkan acara budaya pop dan tradisional Jepang yang dibagi dalam 2 panggung terpisah, yaitu Main Stage dan Pop Stage.
Main Stage
http://i621.photobucket.com/albums/tt296/doki2/Website/Ennichisai%202016/main%20stage/DSC07112.jpg
Main Stage yang menjadi panggung utama acara Ennichisai diisi dengan sejumlah acara yang berhubungan dengan budaya tradisional Jepang seperti pertunjukkan tari tradisional, alat musik tradisional, hingga pertunjukkan bela diri tadisional Jepang. Beberapa bintang tamu yang mengisi acara antara lain pemain tsugaru shamisen Keisuke Ito, Ai Project yang yang membawakan tari Jepang, Hiroaki Kato, pesinden Hiromi Kano, Kajimaai dari Okinawa.
Tak ketinggalan juga Umaku Eisa Shinka Indonesia yang setiap tahunnya mengisi acara Ennichisai dengan pertunjukkan tarian tradisional asal Okinawa, Eisa, dan Jakarta Keion Club yang membawakan pertunjukkan musik band.
Di sekitar area main stage pun pengunjung bisa mendapatkan hiburan lewat sejumlah pertunjukkan seperti pertunjukkan bela diri tradisional Kobudo, arak-arakan mikoshi berupa tandu dengan hiasan megah yang diusung beramai-ramai. Tahun ini, arak-arakkan mikoshi ada yang diangkat khusus oleh wanita, anak-anak, dan pria. Ada juga pawai Oiran Dochu, prosesi Oiran (istilah untuk wanita penghibur dengan status sosial tinggi di Jepang pada tahun 1600-1800) berjalan-jalan menemani tamu menggunakan kimono berlapis dan alas kaki geta yang sangat tinggi. Komedian Y-Boyz yang terdiri dari Akira, Genki, dan trio The Three pun menghibur penonton dengan pertunjukkan komedi singkat di panggung mini yang berada di tengah-tengah lokasi antara main stage dan pop stage.
Pop Stage
Kebalikan dari main stage, panggung pop stage yang berada di samping Blok M Square menghadirkan sejumlah kompetisi dan pertunjukkan budaya pop Jepang. Beberapa artis langsung didatangkan dari Jepang untuk tampil di sini, seperti band rock Loverin Tamburin, grup idol Love Android, penyanyi duo Faint Star, grup idol pria Musumen, SAGA, hingga pemain piano jazz Rei Narita.
Tidak ketinggalan juga penampilan bintang tamu lokal RedSHiFT yang menampilkan pertunjukkan DJ Vocaloid, penampilan cosplay bertema Kamen Rider dari Komutoku, serta YUMI yang kali ini berkolaborasi bersama pemain tsugaru shamisen Keisuke Ito membawakan lagu Pray For You dan Bunga Sakura yang menjadi finale song Ennichisai 2016.
Puncak acara pada area ini adalah kompetisi final cosplay CLAS:H dan Indonesia Cosplay Grand Prix untuk memilih wakil Indonesia yang akan dikirim ke ajang World Cosplay Summit 2016 dan World Karaoke Grand Prix bulan Agustus mendatang di kota Nagoya, Jepang.
Ennichisai 2016 ditutup dengan pesta kembang api. Kebahagiaan pengunjung dan semua orang yang berpartisipasi dalam festival Jepang terbesar di Indonesia ini terpancar dari wajah mereka. Rupanya keajaiban cinta telah menyelimuti acara Ennichisai 2016. Mari kita nantikan keajaiban lain di Ennichisai tahun depan!
© Doki-Doki Station