Game

The Unfinished Swan

Platform: PlayStation 3, PlayStation Network Exclusive
Genre: Action / adventure game


Game yang satu ini berkisah mengenai seorang anak yatim piatu bernama Monroe yang baru saja ditinggal mati oleh ibunya. Ternyata ibunya meninggalkan warisan berupa beberapa lukisan yang semuanya berupa gambar yang belum selesai. Panti asuhan hanya memperbolehkan ia memiliki satu lukisan saja. Suatu malam, Monroe terbangun dan tergerak untuk mencari gambar angsa yang belum selesai yang hilang dari lukisan pilihannya. Monroe kemudian berjalan menuju kanvas yang masih kosong.

Salah satu karakteristik yang mendefinisikan The Unfinished Swan adalah “Unflinching Simplicity”. Memainkan game ini sama seperti membolak-balik halaman dalam sebuah buku cerita kuno favorit di masa kanak-kanak kita. Hal ini berbeda dengan cara berbagai game pada umumnya menarik perhatian pemain. Sebaliknya, game ini lebih tepat jika disamakan dengan bermeditasi diiringi musik yang menenangkan dan sebuah cerita yang terungkap satu demi satu. Meskipun lebih baik jika dimainkan menggunakan PlayStation Move, controller biasa pun dapat digunakan.

Pemain akan muncul di sebuah dunia yang serba putih, dan pemain harus melemparkan gumpalan cat hitam untuk membentuk alam dan ruang di sekitar pemain dari sudut pandang first person. Setiap gumpalan memunculkan definisi, seperti di sebelah sini ada dinding, di sebelah sana ada tunggul, di sisi lain ada sebuah lorong, dan seterusnya. Perlahan tapi pasti, Monroe mulai menyusuri berbagai penemuan ini. Hal ini sangat menarik dan menakjubkan, tetapi ini hanyalah awal dari apa yang akan ditunjukkan oleh The Unfinished Swan.

Keindahan utama dari game ini adalah bagaimana setiap bab dari buku cerita yang ditelusuri membawa elemen gameplay baru atau lingkungan yang berubah menjadi pemandangan yang selalu ada hubungannya dengan cat hitam. Melemparkan air untuk membuat tanaman, memindahkan bola bercahaya untuk perlindungan, membangun platform, semua itu mungkin terdengar biasa, tetapi akan sangat terasa berbeda saat memainkan game ini secara langsung. Yang pasti, game ini menawarkan sesuatu yang indah, melebihi apa yang ditampilkan dalam video preview-nya.

Beberapa tantangan yang harus ditaklukan dalam pemain dalam game ini sebenarnya tidak selalu menantang. Terkadang pemain harus menggunakan air untuk memindahkan alat dan terkadang harus menggambar akar tanaman di dinding, tetapi itu bukan poin utama dari The Unfinished Swan. Pemain bukannya dibingungkan dengan berbagai teka-teki, tetapi sebaliknya berada di dalam game ini untuk mendengarkan cerita Monroe, dan menghubungkan suara wanita yang menjadi narator dengan angsa yang dikejar oleh Monroe. Bahkan di daerah yang gelap gulita dan yang putih kosong, jejak angsa berwarna emas akan membimbing pemain untuk bergerak ke tujuan. Di suatu ketika, pemain akan menemukan huruf berwarna emas di dinding dan saat cat hitam dipercikkan ke huruf tersebut, suara wanita akan terdengar mengungkapkan segmen cerita berikutnya, yang membawa kita ke arti dari “Unflinching Simplicity”.

Setiap level menampilkan sejumlah collectible balloons, dan mengumpulkan balon-balon ini akan memakan waktu cukup lama. Pemain bisa mendapatkan berbagai “toys” dari balon tersebut seperti balloon radar, concept art, dan sebagainya. Meski demikian, apa yang membuat game ini masih menarik untuk dimainkan berkali-kali bukanlah collectoble goods dan trophy yang bisa didapat pemain, tetapi sensasi ingin kembali tersesat dalam buku cerita lagi sambil mendengarkan lagu orchestra Nashville.

SCORE: 4.5 / 5 [GOOD]
Meskipun The Unfinished Swan merupakan game pendek dengan berbagai tantangan yang akan ditemui selama kurang lebih 2 jam bermain tidaklah sulit, tetapi semua itu bukan hal yang penting. Konsep yang benar-benar baru dan gameplay yang unik, membuat game ini termasuk ke dalam jajaran game yang wajib dimiliki oleh para pemilik PlayStation 3.

Related posts