ENNICHISAI 2014, KEMERIAHAN MATSURI DI JAKARTA
Suasana di panggung utama Ennichisai. Sejak pagi, area utama Ennichisai sudah dipenuhi oleh pengunjung dan berbagai booth yang menawarkan produk dan makanan.
Ennichisai, event kuliner dan kesenian tahunan yang menghadirkan kemeriahan matsuri (festival) kebudayaan Jepang, kembali diselenggarakan di area Little Tokyo Blok M pada tanggal 24-25 Mei 2014. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Ennichisai 2014 mengangkat tema “It’s Time To Jump!”. Acara yang diorganisir oleh Blok M Estate Management dan Ennichisai Blok M Team ini memang sudah masuk ke dalam agenda tahunan pariwisata Jakarta.
Serunya kebudayaan Jepang dapat dirasakan pada saat memasuki area Little Tokyo Blok M dimana pengunjung disambut dengan banyaknya lampion Jepang yang disebut Chochin. Pengunjung bisa menemukan kurang lebih 150 booth yang menjajakan makanan serta produk-produk Jepang yang unik, selain pertunjukan seni tradisional Jepang seperti omikoshi dan tarian Jepang lainnya yang selalu menjadi suguhan menarik di setiap tahunnya.
Jika pada tahun lalu Ennichisai sangat kental dengan budaya Jepang, tahun ini dipertunjukkan juga budaya khas Betawi seperti adanya Ondel Ondel dan kesenian Betawi dengan harapan adanya pertukaran pengenalan budaya antara Jepang dengan Betawi yang menjadi kebudayaan khas Jakarta. Dengan demikian, tidak hanya oranng Indonesia yang terhibur dengan budaya Jepang, tapi orang Jepang yang datang juga bisa terhibur dengan budaya khas Jakarta.
Unsur kebudayaan dan suasana parade kebudayaan yang berlangsung di Ennichisai 2014. (dari kiri atas) 1 dan 2: Tarian tradisional dan daerah di Jepang yang dibawakan oleh anak muda Indonesia dan orang Jepang yang tinggal di Indonesia. 3: Omikoshi yang menjadi bagian parade utama Ennichisai 2014 4: parade kesenian Betawi yang dibawakan dengan pakaian adat Betawi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ennichisai tahun ini telah menarik pengunung sebanyak kurang lebih 200.000 orang dan dibanjiri oleh pengunjung sejak pagi hari. Sahutan dan salam yang terdengar dari tenda dan booth yang ada di sepanjang jalan, menghadirkan suasana layaknya matsuri di Jepang yang sangat kental. Dibandingkan dengan tahun lalu, ada lebih banyak jumlah booth yang dijaga oleh orang Jepang dan mewakili perusahaan Jepang yang ada dan baru akan ada di Indonesia. Hubungan Jepang dan China yang semakin memburuk, memberi dampak pada berbagai perusahaan Jepang untuk menarik perusahaan mereka dari negeri tirai bambu dan mengalokasikan usaha mereka di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, dimana hal ini menjadikan Ennichisai 2014 sebagai ajang untuk mempromosikan usaha mereka di Indonesia dengan membuka booth. Salah satu di antaranya yang paling mencolok adalah booth AEON, salah satu rantai usaha departement store terbesar di Jepang yang berencana untuk membuat 12 department store baru di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam waktu dekat.
Beberapa booth yang ada di area utama Ennichisai. (Dari kiri atas ke kanan) 1.Booth “Jakarta Osoji Club” yang mengumpulkan volunteer yang peduli akan kebersihan dan mengajak untuk menjaga kebersihan area yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya Ennichisai. 2: “Mini Stop” satu lagi rantai convenience store dari Jepang yang siap bersaing di pasar Indonesia. 3: Salah satu booth yang menjual mainan dan figurine. 4: Booth yang menjual kerajinan tas dari Bali yang diproduseri oleh orang Jepang.
Tahun ini area Ennichisai secara jelas dibagi dua yaitu area utama Ennichisai dan area pop culture yang memiliki panggung sendiri. Area Pop Culture diisi oleh berbagai booth yang berhubungan dengan pop culture Jepang seperti komik, anime, dan mainan dari Jepang, sehingga booth M&C Comics, Makko dan Animax bisa dijumpai di area ini.
Selain berbagai booth yang berhubungan dengan pop culture, di area ini dapat dijumpai juga beberapa booth yang mewakili beberapa prefektur dan wilayah di Jepang untuk mempromosikan pariwisata di daerah mereka, seperti prefektur Aichi, prefektur Yamanashi, dan Ehime. Booth prefektuur Aichi menarik banyak perhatian pengunjung terutama cosplayer dengan tayangan World Cospay Summit yang diadakan tiap tahun di kota Nagoya.
Salah satu hal lain yang menarik di area ini adalah booth Kubota yang diisi dengan vending machine dengan gambar Doraemon. Dengan tema vending machine adalah salah satu mesin dari masa depan yang dibawa Doraemon, staf booth ini memberi pengenalan mengenai penggunaan vending machine, sehingga orang-orang yang datang tertarik untuk menggunakan vending machine untuk membeli minuman.
Beberapa booth di area pop culture. (Dari kiri atas ke kanan) 1:Booth Takara Tomy yang memperkenalkan produk mainan baru mereka, Animal Wheels. 2: Di booth Animonstar Japan, Ms.Asuka Ishigami memperkenalkan “Cha Hakobi Ningyo”, boneka ciptaannya yang sudah diperkenalkan juga di J-Expo di Perancis.3.Booth pariwisata pefektur Aichi yang memperkenalkan berbagai daya tarik dan keindahan kota Nagoya dan sekitarnya. 4:Booth Kubita yang menjelaskan penggunaan vending machine kepada para pengunjung.
Selain bisa menikmati keseninan tradisional, Ennichisai 2014 memberikan rasa serunya rangkaian acara pop culture Jepang. Di hari kedua, para penggemar cosplay bisa menyaksikan babak penyisihan cosplay competition bertaraf nasional, CLAS:H, serta pemilhan wakil Indonesia untuk World Cosplay Summit di acara Indonesia Cosplay Grand Prix (ICGP).
Para penggemar musik bisa menyaksikan penampilan SAGA dan Amour MiCo. SAGA adalah grup musik beraliran elektro pop yang diproduseri oleh Rio (Jepang), beranggotakan Ramy (Korea) dan Kevin (China) sebagai vokalis. SAGA adalah grup musik yang melintasi batas negara, bahasa dan budaya, dimana mereka bergabung untuk menyampaikan pesan melalui musik. Sebelumnya SAGA telah merilis lagu-lagu untuk anime Initial D dan Viewtiful Joe. Sedangkan Amour MiCo adalah gadis berdarah Indonesia yang lahir dan besar di Jepang dan memulai debutnya di bawah label Pony Canyon pada tanggal 23 April 2014 dengan mini album berjudul “MiCopedia”.
Selain SAGA dan Amour MiCo, pengunjung juga bisa menyaksikan penampilan dari grup band Henohenomoheji dan grup idol Lumina Scarlet yang datang dari Bandung.
Performa SAGA di panggung area Pop Culture sebagai salah satu bintang tamu yang hadir Ennichisai 2014.
Tak hanya itu, Ennichisai 2014 juga diramaikan dengan pertunjukan dari REDSHiFT dan VOCAPOST yang lagunya telah terpilih sebagai lagu tema CLAS:H. Anisong Karaoke Contest kembali diadakan denga hadiah tiket liburan ke Jepang.
Suasana pengunjung di Ennichisai. Sejak hari pertama, penduduk lokal Jakarta, orang dari luar kota Jakarta, dan orang Jepang yang tinggal di Jakarta, berbaur di event ini. Cosplayer juga sudah terlihat dari hari pertama dan menjadi daya tarik pengunjung.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Ennichisai 2014 mengadakan lomba lari estafet yang diadakan atas kerjasama dengan Mainichi Shimbun dan KOMPAS. Lomba ini menunjukkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Jepang secara simbolis, serta diharapkan dapat mempererat persahabatan. Ennichisai 2014 ditutup dengan pertunjukan hanabi (kembang api) yang sudah menjadi bagian yang terpisahkan dari sebuah matsuri.
Text by Aditya Rai
Pictures by Aditya Rai