K-Pop Idol VS J-Pop Idol
KARA (K-Pop)
Sakurai Takamasa, seorang contents media producer yang sudah memperkenalkan pop culture Jepang ke berbagai negara, ikut memberikan pendapatnya mengenai K-Pop. Menurut beliau, faktor unik yang dimiliki gadis Jepang adalah kawaii. Meskipun secara harafiah kawaii bisa diartikan cute, tetapi arti dari kawaii bagi orang Jepang berbeda dengan cute yang dimiliki gadis dari luar Jepang. Bahkan kata kawaii sendiri sudah menjadi kosa kata tersendiri dan memberi pengaruh yang sangat besar di luar Jepang. Faktor kawaii jugalah yang membuat grup idol Jepang sangat dikenal di luar Jepang. Untuk mendapatkan penampilan yang kawaii, biasanya orang-orang di luar Jepang berdandan ala harajuku style atau cosplay. Menurut beliau, alasan kenapa banyak orang ber-cosplay karena tokoh-tokoh dalam anime sangatlah beragam, dan mudah untuk proyeksi diri, membuat mereka bisa memilih tokoh yang sesuai dengan karakternya. Sebenarnya fans grup idol Jepang di dunia sangatlah banyak, bahkan beliau seringkali menemukan fans Halo Project di berbagai negara Eropa. Beliau menceritakan pengalamannya di China saat bertanya kenapa banyak orang di negeri itu sangat menyukai K-Pop, beliau mendapatkan alasan paling banyak adalah karena banyak artis Korea yang datang. Frekuensi kedatangan para artis Korea ke berbagai negara di Asia jauh lebih sering dan banyak dibandingkan artis Jepang, sehingga pemberitaan mengenai artis Jepang yang datang ke negara-negara Asia sangatlah sedikit. Menurut beliau, hal ini sangat disayangkan, karena sebenarnya penggemar idol Jepang di negara-negara Asia sangatlah banyak, terutama di kalangan anak muda, dan mereka sampai sekarang masih menunggu para idola mereka untuk datang ke negaranya. Permasalahan lain yang dihadapi oleh idol Jepang adalah bahasa. Tentu saja saat bernyanyi, idol Jepang akan menggunakan bahasa Jepang, begitu juga dengan artis Korea akan menggunakan bahasa Korea, tetapi artis Korea memiliki kemampuan untuk berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional lebih baik daripada artis Jepang. Karena tidak menguasai bahasa untuk berkomunikasi di luar Jepang, para idol Jepang biasanya akan berkecil hati terlebih dahulu sebelum berangkat keluar Jepang, berbeda dengan artis Korea yang lebih percaya diri untuk pergi ke negara manapun di luar Korea.
Seorang warga Korea bernama Jon Kim yang bekerja sebagai pemerhati budaya Jepang dan Korea sempat membagikan pandangannya. Menurut beliau apa yang membedakan J-Pop dan K-Pop adalah J-Pop lebih berfokus untuk sukses di dalam negeri sendiri, sedangkan K-Pop lebih berfokus untuk bisa sukses secara global. Karena itu, K-Pop lebih memiliki konten yang lebih disesuaikan dengan pasar global, sementara J-Pop masih memegang tradisi Jepang yang kuat dan masih tetap berpegang teguh dengan batasan-batasan yang tidak pernah ditembus dari dulu. Menurut beliau, hal tersebut dangat berbeda dengan K-Pop yang sebenarnya lahir dari perubahan budaya Korea yang baru terjadi belakangan ini. Hal ini disebabkan oleh krisis moneter pada tahun 1997 yang berdampak sangat besar bagi perekonomian Korea. Setelah IMF memberi bantuan moneter, perekonomian dan pola pikir orang Korea berubah banyak dan lebih memikirkan bagaimana mereka bisa eksis di dunia internasional. Karenanya, setiap orang Korea selalu memiliki motivasi untuk tampil di dunia internasional. Contoh paling mudah yang terlihat adalah bagaimana gencarnya Samsung dan LG mempromosikan produk-produk terbaru mereka di dunia belakangan ini. Tetapi pemikiran mereka yang lebih berfokus ke dunia internasional justru seringkali meninggalkan ciri khas budaya Korea. Seperti yang diketahui banyak orang, industri musik di Jepang sangatlah besar dan menjadi kedua yang terbesar di dunia. Berbeda dengan industri musik di Korea yang lebih kecil dan antusias yang lebih sedikit. Karena itu, banyak record label Korea yang mencoba untuk memasuki pasar musik di Jepang karena tergiur dengan pangsa pasar yang sangat besar ini.
nice analysis,,good job,,!