Travel & Culture

MINATO MIRAI

CIMG2904Berbicara mengenai Kanagawa-ken [prefektur Kanagawa], maka yang paling banyak melekat di benak masyarakat Jepang adalah Yokohama sebagai ibu kota prefektur tersebut. Dari sekian daerah yang membagi kota Yokohama, ada satu daerah yang diberi nama Minato Mirai 21, sering juga disingkat menjadi Minato Mirai atau MM21, sebagai daerah yang kebetulan sempat saya kunjungi melalui sebuah kesempatan. Minato Mirai dapat dicapai dengan mudah bagi orang yang baru mendapat di Jepang karena dapat diakses menggunakan bus dari Narita International Airport yang memakan waktu 1 jam atau 2 jam jika jalanan sedang padat. Pertama kali menginjakkan kaki ke daerah ini, saya pikir daerah ini adalah Yokohama secara keseluruhan, hingga akhirnya saya baru mengetahui daerah ini mempunyai nama sendiri saat melihat berbagai pamflet dan penunjuk jalan yang mencetak dengan jelas nama Minato Mirai.  

CIMG2898

Nama Minato Mirai 21 sendiri memiliki arti Harbor Future 21, daerah ini dibangun sebagai salah satu daerah urbanisasi yang luas. Daerah ini tepat berada di pinggir laut sehingga aroma garam laut membuat udara di daerah ini terasa segar dan sangat menyenangkan sebagai tempat yang dieksplorasi dengan berjalan kaki. Setelah berbicara dengan beberapa penduduk setempat, didapat informasi bahwa Minato Mirai termasuk daerah yang masih berumur muda karena pembangunan di daerah ini baru dimulai pada tahun 1983. Walau masih berumur di bawah 30 tahunan, pembangunan yang pesat melahirkan banyak hal menarik yang bisa ditemukan di sini, di antaranya Yokohama Landmark Tower sebagai gedung pencakar langit tertinggi di Jepang, Queen’s Mall sebagai shopping mall pusat belanja yang besar dan luas di Yokohama, Pacifico Yokohama sebagai convention center yang sering digunakan tempat berlangsungnya event-event besar, Yokohama Grand Intercontinental Hotel sebagai salah satu hotel termewah dan terkenal di Yokohama, serta Yokohama Museum of Art yang letaknya bersebelahan dengan Landmark Tower. Awalnya penduduk Minato Mirai mengalami kesulitan transportasi karena kurangnya akses transportasi yang menghubungkan daerah ini dengan daerah lain selama 20 tahun, hingga pada akhirnya tahun 2004 jalur kereta Minato Mirai Line selesai dibangun, menghubungkan daerah ini langsung dengan pusat Yokohama dan Shibuya, hal ini memudahkan orang untuk pergi ke Shibuya yang hanya memakan waktu 1 jam saja menggunakan kereta melalui Minato Mirai-eki [Minato Mirai Station] yang terletak di bawah tanah Queen’s Mall. Daerah ini diprediksi akan memiliki masa depan yang cerah dengan adanya rencana pembangunan Universitas berskala nasional di daerah ini.

CIMG2907

Saat mendengar kata kota pelabuhan, yang terlintas dalam benak saya adalah pelabuhan yang sedikit kotor dengan aroma karat dari kapal-kapal yang tertambat di pinggirannya. Pikiran itu berubah seketika saat melihat daerah pelabuhannya yang bersih dan teratur. Minato Mirai dikatakan sebagai salah satu spot tujuan para turis karena letaknya yang berdekatan dengan Yokohama Chuukagai [Yokohama Chinatown]. Berbeda dengan Chuukagai yang lebih menawarkan wisata kuliner dan akan saya bahas di lain kesempatan, Minato Mirai menawarkan pemandangan dan wisata laut yang indah. Yokohama dikenal masyarakat Jepang sebagai kota dengan penduduk yang sangat menyukai kanransha [kincir raksasa], dan salah satu kanransha terbesar dibangun di daerah ini, tepatnya di Cosmo World, sebuah taman rekreasi kecil dengan berbagai wahana menarik yang terletak di dekat Yokohama Grand Intercontinental dan dapat ditempuh hanya dalam 10 menit dengan berjalan kaki. Bagi yang ingin menikmati keindahan laut, mereka bisa mencoba naik Sea Bus, perahu berdinding kaca memberikan kesempatan para penumpang melihat pemandangan dari laut. Sea Bus digunakan juga sebagai transportasi alternatif yang menghubungkan Yokohama-eki Higashi-guchi [Yokohama Station East Exit], Minato Mirai 21 Sanbashi yang terletak di dekat Yokohama Grand Intercontinental Hotel, Akarenga Souko, dan Yamashita Kouen [Yamashita Park]. Sedangkan untuk transportasi darat, ada 2 bus yang paling sering digunakan penduduk Minato Mirai yaitu Akaikutsu dan Yokohama Shiei Bus.

Walau begitu, suasana Minato Mirai jauh dari hiruk pikuk, bahkan jumlah orang yang berlalu lalang di jalanan Minato Mirai bisa dihitung dengan jari, karena biasanya mereka berkonsentrasi di departement store atau objek rekreasi.

CIMG2899

Berbicara soal departement store, ada dua departement store yang terkenal yaitu Queen’s Mall dan Yokohama World Porters. Saya tidak memiliki kesempatan untuk menjelajah the gigantic Queens’s Mall lebih luas, tetapi saya berkesempatan menjelajahi World Porters yang luasnya lebih normal. Departement store ini cukup lengkap dengan menawarkan toko makanan, bioskop, hingga ke toko hobi, dan yang paling menyenangkan bagi saya saat mengunjungi World Porters adalah pasar swalayan dengan ukuran yang lumayan besar dengan koleksi makanan dan minuman yang sangat banyak. Apakah bir, brandy, whisky dan minuman keras lainnya ada? Tentu, tapi saya sempat terbelalak saat memasuki satu koredor yang hanya berisi sake dengan berbagai merek yang jumlahnya tak terhitung lagi, bahkan banyak merek yang tidak saya kenal, pemandangan yang bahkan sulit ditemukan di Tokyo dan sudah pasti menjadi surga bagi penggemar minuman sake. Tapi ada satu hal yang membuat saya bingung, dari sekian banyaknya toko yang ada, kenapa tidak ada satupun toko yang menjual game. Hal ini menjadi kekecewaan tersendiri bagi saya sebagai penggemar game, atau mungkin ada tapi di Queen’s Mall yang belum sempat saya obrak-abrik.

CIMG2895

Berbicara soal tempat rekreasi, tidak hanya yang menawarkan pemandangan saja tapi juga terdapat wahana yang bisa dinikmati, ada dua tempat yang paling terkenal yaitu Cosmo World yang sudah saya katakan di atas, dan Yamashita Park. Apa yang menarik dari Yamashita Park? Taman ini terletak di pinggir laut sehingga para pengunjung dapat menikmati pemandangan laut dengan burung camar yang berbaur dengan alam sekeliling, di bagian pelabuhan taman ini tertambat sebuah kapal laut besar dengan nama Nipponmaru. Saya tidak sempat menanyakan kepada penduduk sekitar kenapa kapal laut ini begitu terkenal karena sepertinya setiap orang yang mengunjungi taman ini asyik sendiri. Yang pasti saat menjelang malam, lampu disekitar kapal ini dinyalakan, ditambah dengan lampu dari kanransha raksasa di Cosmo World, pemandangan di sini menjadi sangat indah.

CIMG2897

Menjelajah Minato Mirai di malam hari menjadi hal yang tidak kalah menariknya. Walau toko-toko sudah tutup, kegiatan penduduk sekitar belum berakhir, bahkan tidak jarang kamu akan bertemu dengan orang-orang yang sedang jogging. Mungkin kamu akan berpikir apakah jogging jam 11 atau 12 malam tidak akan berakibat paru-paru basah? Entah apa yang mereka pikirkan, yang pasti pemandangan ini adalah hal yang akan sering kamu jumpai di sini. Sesekali gerungan mesin terdengar dari arah jalanan yang sangat bersih. Suatu ketika saya melihat kelompok mobil Lambhorghini melintas, selang beberapa waktu melintas sekelompok mobil Mini Chopper, selanjutnya kelompok mobil mewah dan classic lainnya, yang tidak jarang dimodif sedemikian rupa. Melihat mereka saya serasa sedang melihat The Fast and Furious: Tokyo Drift versi live yang menggambarkan gang-gang mobil berlalu lalang dengan asyiknya. Bisa disimpulkan walau kendaraan yang lalu lalang sedikit, kebanyakan kendaraan yang lewat tidak lazim ditemukan di Indonesia, mewah, berkelas, dan full modif. Lamborghini dan Ferrari sudah tidak aneh terlihat lalu lalang, sedangkan setiap kali melihat motor yang lewat pastilah motor besar dengan cc minimal 1000cc, sampai sempat membuat saya berpikir apakah daerah ini termasuk kawasan elit. Tetapi hal ini memberi kesan tersendiri dan membuat saya merasa Mirai Minato adalah kawasan perkotaan yang menyenangkan sebagai tempat hidup bagi mereka yang ingin jauh dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan.

CIMG2919

Text & photos by Aditya Rai

Related posts