“Otaku tidak bisa menikah” adalah anggapan yang jauh dari kenyataan.
Namun, jika dilihat dari segi psikologis dan karakteristik, cosplayer adalah hobi yang menarik perhatian publik dengan dirinya sebagai model / subjek. Dalam pengertian tersebut, maka seorang cosplayer dapat dianggap sebagai pria atau wanita yang percaya diri dengan daya tarik yang mereka miliki. Maka persentase mereka dapat berkomunikasi dengan orang lain serta berbaur dalam sebuah kelompok sangatlah besar. Di sisi lain, jika membicarakan status perkawinan terendah di antara otaku pria, maka peringkat pertama adalah otaku doujin dengan angka 29%, peringkat kedua adalah otaku idol dengan angka 34%, dan peringkat ketiga adalah otaku Anime dan Manga dengan angka 40%. Konon, kebanyakan lebih dari 50% otaku memiliki status perkawinan. Serta sering kali tidak terduga, ternyata banyak otaku laki-laki yang sudah menikah.
Hal yang unik didapat jika melihat dari sisi otaku wanita, karena didapat persentase tingkat pernikahan yang lebih tinggi di antara semua otaku wanita adalah otaku kereta api dan komputer. Keduanya adalah hobi dengan citra yang kuat bahwa terdapat banyak otaku pria di bidang tersebut. Ditarik sebuah kesimpulan kenapa tingkat pernikahan yang tinggi di bidang ini kemungkinan karena jumlah otaku wanita di bidang ini sedikit sehingga mpersentase mereka bisa mendapatkan pasangan yang sehobi lebih tinggi. tetapi karena jumlah absolut kutu buku wanita tersebut kecil, mungkin malah sebaliknya. Meskipun pada kenyataannya mereka tidak menjadi otaku untuk tujuan bisa menikah, tapi ini adalah hasil yang menarik.