Review Film di JFF 2022 – The Night Beyond The Tricornered Window
Kerjasama dua pria yang “bisa mengusir hantu” dan yang “bisa melihat hantu” dalam menguak misteri kutukan
Kosuke Mikado (diperankan oleh Jun Shison) bekerja sebagai pegawai di toko buku. Sekilas, Mikado tampak seperti pria normal pada umumnya, namun ia memiliki kemampuan melihat arwah orang mati. Karena trauma akan kejadian di masa kecilnya, Mikado berusaha menutupi kemampuannya dengan menggunakan kacamata agar ia tidak dapat melihat hantu. Hingga suatu hari ada seorang eksorsis bernama Rihito Hiyakawa (diperankan Masaki Okada) yang bisa menguak kemampuan Mikado dan mengajaknya bekerjasama untuk mengusir hantu.
“Saat kau bersamaku, tidak ada yang perlu ditakutkan”.
Hiyakawa dan Mikado mendapat pekerjaan dari polisi penyidik bernama Hiroki Hanzawa (diperankan Kenichi Takito) untuk menginvestigasi teka teki serangkaian pembunuhan berantai yang korbannya dimutilasi. Namun yang janggal adalah ada beberapa potongan tubuh para korban yang hilang, dan bila potongan tersebut digabung akan menjadi tubuh manusia yang lengkap.
Dengan penglihatannya, Mikado mendapatkan klu dari salah satu arwah korban bahwa ia telah ditipu oleh wanita bernama Erika Hiura (diperankan Yurina Hirate). Hiyakawa, Mikado, dan Hanzawa berusaha menemukan sosok Erika Hiura dan mengungkap keterlibatannya dengan kasus pembunuhan berantai. Namun saat mencoba mengungkap misteri tersebut, mereka sampai pada kebenaran mengejutkan yang mengungkap rahasia masa lalu sekaligus mempengaruhi takdir mereka…
Manusia lebih menakutkan daripada hantu
The Night Beyond The Tricornered Window diadaptasi dari manga karya Tomoko Yamashita berjudul “Sankaku Mado no Sotogawa wa Yoru”. Film bergenre misteri dan horor ini digarap oleh sutradara Yukihiro Morigaki. Meski versi manga-nya bergenre BL, unsur BL dalam film adaptasinya ini telah diperhalus dan hanya menyisakan sedikit hint saja yang tidak terlalu mengganggu penonton yang bukan penggemar genre tersebut.