Travel & Culture

Apakah Yakuza masih ada di Jepang?

Sebagai penikmat pop culture Jepang, banyak sekali referensi untuk mengetahui berbagai hal mengenai Yakuza melalui banyak media tidak terbatas dari manga, anime, maupun game. Bahkan game Ryu Ga Gotoku buatan Sega secara gamblang menceritakan kehidupan Yakuza secara detil dengan latar belakang detil juga di sebuah daerah di Tokyo dengan nama Kamurocho, dimana daerah ini merupakan kota virtual dari daerah Kabukicho yang terletak di Shinjuku, Tokyo. Tidak aneh dengan adanya game ini, banyak yang mengaitkan Kabukicho sebagai pusat Yakuza di Tokyo. Memang pada tahun 90’an, daerah yang dikenal sebagai pusat hiburan malam dengan banyaknya klub dan tempat hiburan malam ini dikenal tempat berkumpulnya Yakuza.

Sebenarnya apa itu Yakuza? Dikenal juga dengan sebutan gokudo, mereka adalah anggota sindikat kejahatan transnasional terorganisir yang berasal dari Jepang. Polisi dan media Jepang menyebut mereka dengan istilah bōryokudan “kelompok kekerasan”, sementara Yakuza menyebut diri mereka dengan istilah ninkyō dantai ” organisasi ksatria “. Jika dilihat dari sudut pandang bahasa Inggris, istilah yakuza memiliki kesamaan dengan gangster, yang berarti seorang individu yang terlibat dalam organisasi kriminal mirip Mafia. Yakuza terkenal karena aturan perilaku mereka yang ketat, sifat wilayah kekuasaan yang terorganisir, dan beberapa praktik ritual yang tidak konvensional seperti yubitsume atau memotong jari kelingking kiri bagi anggota yang gagal melakukan tugas. 

Tetapi memasuki era milenia, keberadaan Yakuza bisa dikatakan sudah tidak lagi dapat mudah dilihat. Hal ini juga dipengaruhi oleh operasi pembersihan kota Tokyo dari Yakuza yang dilakukan kepolisian Tokyo dikarenakan keresahan yang timbul dari peran antar Yakuza yang memperebutkan daerah kekuasaan, dimana tidak sedikit yang memakan korban jiwa.

Lalu pertanyaannya, apakah Yakuza masih ada di Jepang? Jawabannya adalah masih ada. Mereka pada dasarnya seperti bayangan, sehingga orang awam mungkin tidak melihat atau memperhatikannya. Bahkan dikatakan, kemanapun anda pergi, tanpa disadari pasti bertemu Yakuza. Dewasa ini, pergerakan mereka lebih hati-hati dan tidak terlalu mencolok, berbeda dengan penampilan mereka di tahun 90’an yang biasanya berpakaian super rapi dan necis yang menarik perhatian.

Banyak bar, klub, klub kabaret, rumah bordil, love hotel, dan bisnis semacamnya yang dikatakan dijalankan oleh mereka. Tetapi tidak terlalu khawatir, anda tidak akan bertemu mereka kalau anda tidak berulah di tempat-tempat itu. Secara umum anda tidak akan menemukan mereka kecuali mereka ingin dilihat. Biasanya orang-orang yang bekerja secara terbuka di tempat-tempat seperti ini biasanya orang luar atau mereka yang berada di tingkatan paling bawah piramida. Yakuza berkerak secara organisir dan tidak menganggau orang biasa, inilah yang membedakan mereka dari berandalan yang biasa disebut “chinpira”. Yakuza masih ada tidak hanya di Tokyo tapi juga di seluruh daerah di Jepang. Jika anda menemukan tempat hiburan malam, bisa jadi ada Yakuza di situ.

Uniknya, mereka sangat menyuka festival tradisional Jepang dan tampil di depan umum selama musim festival. Mereka sering berpartisipasi dalam kontes atau mengarak omikoshi dan ikut menari. Sangat mudah untuk mengetahui mereka sangat jelas bukan orang-orang biasa dari cara mereka berpakaian dan aura mereka yang berbeda. Yang paling mencolok adalah tanda mereka yang tidak pernah berubah dari jaman dulu, tato di tubuhnya.

Related posts