K-Pop Idol VS J-Pop Idol
Jika diikuti dengan seksama, persaingan grup idol di Jepang sangatlah keras. Karena grup idol yang ada sangat banyak, masing-masing berusaha mencari jati diri yang membuat mereka bisa menonjol di antara grup idol yang lain. Salah satu grup idol yang dikatakan memiliki kualitas yang bagus dalam menyanyi dan menari adalah E-Girls, grup yang baru saja debut dan siap menguncang kancah musik Jepang pada tahun 2012. Sementara, Tsunku yang dikenal sebagai produser Halo Project, baru saja mendirikan Akihabara Back Stage Pass yang diharapkan akan melahirkan idol-idol baru dengan sistem pembentukan yang berbeda dari grup-grup idol yang sudah ada. Tetapi, dari sekian banyak grup idol yang sudah ada, grup idol Korea bisa digemari karena memiliki genre yang berbeda dan hal-hal yang tidak dimiliki oleh grup idol Jepang. Kehadiran grup idol Korea membuat persaingan dunia idol di Jepang pun semakin memanas. Kini muncul pertanyaan dengan adanya Kanryuu [Korean Boom], bagaimana grup idol Jepang memposisikan diri mereka. Untuk mengetahui jawabannya, wawancara dengan beberapa tokoh penting yang pakar dalam dunia ini pun dilakukan.
E-Girls (c) Avex
Sayuki Furuyama, seorang profesor di salah satu universitas ternama di Tokyo yang juga berprofesi sebagai pemerhati pop culture Korea, memberikan pendapatnya mengenai nilai lebih yang dimiliki K-Pop. Menurut pengamatanya, ada banyak sekali syarat yang sangat berat yang harus dilewati untuk menjadi seorang idol di Korea. Hal yang paling diutamakan adalah penampilan, karena seorang idol di sana mutlak harus berparas tampan atau cantik. Karena penampilan menjadi yang syarat utama, merubah wajah atau mempercantik diri dengan operasi sudah bukanlah hal yang aneh. Lagipula operasi plastis adalah sesuatu yang lumrah dan bukanlah hal yang tabu bagi masyarakat Korea. Mereka juga harus memiliki tinggi badan yang menunjang, tentu saja kaki panjang dan kurus menjadi nilai lebih yang dilihat. Fukuyama-sensei pun menambahkan sebenarnya hampir bisa dibilang tidak ada grup yang menyanyi sambil melakukan dance yang energik dan sulit di Jepang. Walaupun ada beberapa grup semacam itu di era tahun 1990-an, tetapi mereka memiliki segmen pasar yang berbeda. Bisa dikatakan grup idol Korea adalah grup yang “kansei” atau bisa dibilang sudah sempurna, meskipun sebenarnya sistem yang dimiliki grup idol Korea mengambil dasar dari grup idol di Jepang yang kemudian mereka kembangkan sendiri dengan pendekatan Korean style. Mereka menerapkan latihan dan disiplin tinggi ala militer, karena itulah banyak orang Jepang yang terkejut dengan cara mereka bernyanyi dan menari. Mereka memberikan sesuatu yang berbeda bagi masyarakat Jepang, sehingga mulai disukai.
Orang kedua yang diwawancarai adalah Tsunku, yang memberikan pendapatnya mengenai perbedaan yang dimiliki idol Jepang dan Korea. Menurut beliau, idol Korea dengan idol Jepang hampir serupa. Selain bernyanyi dan melakukan performa, mereka juga muncul di berbagai acara TV dan drama. Apa yang membedakannya adalah, gadis Jepang memiliki faktor “moe”, yang mungkin sulit dideskripsikan dengan kata-kata, tetapi bisa dirasakan saat melihat mereka. Selain itu idol Jepang pada awalnya lahir untuk segmen yang lebih ke arah otaku, tetapi sekarang idol mulai bisa diterima berbagai kalangan. Jika idol Korea memiliki tingkat sempurna yang tinggi, idol Jepang biasanya adalah gadis-gadis yang belum sempurna. Tetapi karena belum sempurna inilah yang membuat idol Jepang lebih menarik karena fans dapat melihat bagaimana mereka berkembang. Hal ini membuat interaksi antara idol dan fans semakin dekat. Beliau menjelaskan dukungan fans untuk sesuatu yang sudah sempurna dengan yang belum sempurna sangatlah berbeda. Secara psikologis, perasaan fans akan lebih tergerak melihat idol yang belum sempurna sehingga fans akan memberi dukungan kepada mereka, sehingga hubungan keduanya menjadi semakin dekat dan lebih memahami.
nice analysis,,good job,,!